Selasa, 22 September 2015

Perawatan dan pemeliharaan sistem transmisi pada mobil



Perawatan  dan Memeperbaiki / Memelihara Sistem Transmisi pada Mobil
 
                  Transmisi pada mobil berfungsi untuk menyesuaikan momen yang dibutuhkan dengan keadaan jalan atau putaran motor. Disamping itu transmisi juga berfungsi untuk mengubah arah putaran poros propeler sehingga mobil bisa berjalan mundur.

Sebuah mobil menggunakan sistem transmisi untuk memindahkan meneruskan daya dari mesin (flywheel/roda gila) ke roda penggerak. Contohnya, jika menggunakan penggerak roda belakang, yang termasuk sistem transmisi adalah komponen-komponen berikut :
  1. Kopling/clutch : fungsinya untuk meneruskan dan melepas daya dari mesin ke bagian perseneling. Jika dilepas, maka mobil bisa diam (tidak bergerak), sementara jika ditempelkan, putaran mesin akan diteruskan ke girbox dan kemudian ke poros propeler. Di kopling ini ada plat yang bergesekan ini lama-lama bisa aus dan menyebabkan kopling selip. Karena itu, sering kali ada istilah “ganti kampas atau plat kopling”, yang aus adalah kampas koplingnya atau sering disebut plat kopling.
  2. Girbox : fungsinya sebagai rumah gir, yaitu tempat mengkonversi tenaga putar dari poros mesin ke poros propeler menggunakan gir-gir dengan perbandingan tertentu, sesuai kebutuhan. Jadi, sebuah mesin dengan kecepatan yang stabil bisa digunakan untuk menjalankan mobil secara pelan di gir 1, dan juga kencang di gir 4 atau 5.
  3. Poros propeler : fungsinya meneruskan gerakan dari mesin yang sudah diatur torsinya dan keceoatanya oleh gir ke elemen ke penggerak di gardan.
  4. Gardan : fungsinya mengubah gerakan putar poros propeler ke gerakan maju atau mundur dari roda penggerak dibelakang. Untuk mobil dengan penggerak depan ( saat ini mulai banya mobil dengan penggerak depan, contohnya city car, dan sedan ), biasanya tidak ada gardan.
  5. Roda : ini fungsinya jelas yaitu untuk menapak jalan.

Transmisi yang digunakan pada mobil ada bermacam-macam, antara lain:


1. Selective gear transmision.
Jenis ini masih dibedakan lagi menjadi tiga macam yaitu:
  • Model sliding mesh
  • Model constant mesh
  • Model syncromesh
2. Planetary gear transmision.
3. Transmisi otomatis.
Transmisi otomatis ada dua macam, yaitu model cairan dan model elektronik.
Di antara ketiga model transmisi tersebut di atas, transmisi model selective gear paling banyak digunakan karena konstruksinya sederhana sehingga perawatannya lebih mudah.
  • Model sliding mesh
Pada model ini untuk memperoleh putaran out-put yang dikehendaki dilaksanakan oleh roda-roda gigi yang dapat meluncur dari berbagai macam ukuran yang dipasang pada out-putnya.
  • Model constant mesh
Model constant mesh dilengkapi dengan gigi kopling yang diberi alur-alur dan ditempatkan sedemikian rupa pada poros out put sehingga dapat diluncurkan sepanjang alur-alur untuk berkaitan dengan alur pada roda gigi constant mesh yang selalu berputar tetap.
  • Model syncromesh
Pada model ini sistem transmisi dilengkapi dengan kopling berbentuk kerucut yang disebut synchronizer ring. Dengan adanya ring synchronizer ini perpindahan gigi-gigi transmisi bisa berlangsung dengan lembut.
Pemeriksaan dan perawatan sistem transmisi :
Hidupkan motor pada posisi transmisi netral kemudian tekan pedal kopling dan pindahkan ke posisi transmisi satu atau yang lebih tinggi.
  1. Apabila sistem kopling bekerja dengan baik tetapi pemindahan posisi transmisi tidak dapat dilakukan dengan baik dan terdengar bunyi tidak normal dari bak transmisi maka ada kemungkinan besar bahwa komponen sinkromes dari transmisi telah rusak.
  2. Apabila terdengar bunyi tidak normal, meskipun transmisi pada posisi netral, tekan pedal kopling. Jika bunyi tersebut hilang maka hal berarti bunyi berasal dari bak transmisi.
  3. Periksalah keadaan minyak pelumas pada bak transmisi. Apabila pelumas pada bak transmisi kotor atau mengandung serbuk logam, gantilah minyak pelumas tersebut. Apabila jumlah minyak pelumasnya kurang maka tambahlah dengan minyak pelumas yang sejenis.
  4. Periksalah apakah ada kebocoran-kebocoran minyak pelumas dari bak transmisi. Jika terdapat kebocoran-kebocoran ringan perbaiki dengan segera.
Berikut ini teknik pengecekan untuk transmisi manual :
  1. Parkir mobil ditempat datar, pastikan di depan atau di belakangnya tidak ada mobil atau orang. Starter mobil, lalu masukan gigi 1. Pelan-pelan lepaskan pedal kopling perlahan-lahan tanpa mengegas. Mesin harusnya mati, sambil sedikit ada hentakan. Ini berarti kopling masih bagus. Kalau mesin tidak mati pelan-pelan dan langsung mati begitu saja, maka bisa jadi kopling rusak. Jika anda sulit memasukan ke gigi 1 di perseneling, kemungkinan kopling juga rusak.
  2. Nyalakan mesin kembali, lalu masukan gigi ke 3. Lepaskan kopling pelan-pelan tanpa mengegas. Harusnya mesin mati karena pedal kopling tidak dilepas, jika ternyata mesin masih hidup, berarti kopling mesin rusak parah, dan mobil seperti ini jangan dipakai karena sangat berbahaya.
  3. Jika kopling dan gir box oke, tetapi kendaraan tidak melaju, dan di bagian bawah ada suara mendengung, kemungkinan ini bagian gardan yang aus.
  4. Jika kopling dan gir box oke, tapi di bagian bawah kendaraan ada suara seperti knocking maka kemungkinan poros propeler juga ada kebengkokan atau sudah cacat.
Transmisi Otomatis
Transmisi otomatis dilengkapi dengan kopling fluida sehingga mempermudah pengemudi dalam menjalankan mobilnya. Pengemudi tidak disibukkan oleh tugas menginjak pedal kopling sehingga tidak cepat lelah. Dengan transmisi otomatis pengemudi menjadi lebih ringan tugasnya karena tidak harus selalu memilih dan memindahkan posisi transmisi selama mobil berjalan. Pemindahan gigi pada transmisi otomatis berlangsung dengan sendirinya.

Dengan menggunakan kopling fluida maka perpindahan putaran dari motor ke transmisi berlangsung dengan halus sehingga tidak timbul hentakan-hentakan. Tetapi dengan menggunakan kopling fluida maka kemungkinan untuk timbulnya selip agak besar sehingga banyak tenaga motor yang hilang. Kopling fluida terdiri atas komponen- komponen penggerak dan yang digerakkan. Bagian yang berfungsi sebagai penggerak disebut pump impeller dan bagian yang digerakkan disebut turbine runner. Kedua bagian tersebut ditempatkan di dalam sebuah housing yang diisi penuh dengan minyak dan dipasang saling berhadapan. Pump impeller berhubungan langsung dengan poros engkol, turbine runner berhubungan langsung dengan poros masuk transmisi. Bila motor berputar, pump impeller menggerakkan minyak untuk memutarkan turbine runner dan meneruskan putaran motor ke transmisi.

Salah satu contoh transmisi otomatis adalah Toyoglide yang dikembangkan dengan sukses sejak tahun 1959. Toyoglide terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
  1. Torque converter yang bekerja secara otomatis untuk menambah momen yang diterima dari motor.
  2. Planetary gear (pembantu transmisi) yang memungkinkan mobil berjalan mundur.
  3. Bagian pengontrol hidrolis yang mengatur kerjanya planetary gear dan juga berfungsi menyediakan pelumas untuk bagian-bagian torque converter.

Pemeriksaan dan perawatan transmisi manual:
Untuk perawatan transmisi otomatis, perhatikanlah buku pedoman servisnya. Hal ini dikarenakan jenisnya yang banyak sekali. Perawatan yang mudah dilakukan adalah dengan selalu memeriksa dan mengganti minyak pelumas transmisi tersebut.
  1. Parkirkan mobil anda didekat polisi tidur, masukan ke perseneling drive, otomatis mobil akan berjalan menaiki polisi tidur dan mesin tidak mati.
  2. Masukan di perseneling drive, kemudian tahan pedal rem. Maka mesin akan tetap hidup/tidak mati walaupun mobil tidak bergerak. Jika ternyata mesin mati, maka biasanya kopling ada kerusakan.
  3. Coba pindahkan antar perseneling, apakah perpindahanya mulus atau tidak? Jika ada hentakan, berarti gir box ada kerusakan.
  4. Coba jalankan mobil dikecepatan sekitar 70 Km/jam. Kemudian, pindahkan perseneling ke netral. Seharusnya tidak ada getaran yang muncul. Jika ada getaran, berarti kemungkinan kerusakan ada di poros propeler yang bengkok, atau kerusakan suspensi. Jika poros propeler bengkok,maka getaran akan dua arah, horisontal dan vertikal, adapun jika suspensi yang rusak, maka getaran hanya 1 arah, entah horisontal/vertikal.
  5. Periksa tinggi permukaan minyak pelumas transmisi dalam keadaan transmisi panas normal.
  6. Ganti minyak pelumas transmisi dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan buku pedoman servisnya (biasanya sekitar jarak tempuh 37.500 km).
  7. Isi minyak pelumas harus tepat antara tanda batas bawah dan tanda batas atas. Dalam keadaan dingin tinggi minyak pelumas harus ada pada tanda bawah.
  8. Hidupkan motor pada putaran idel (stasioner) beberapa saat sampai bak transmisi mencapai suhu normal. Setelah itu tambahkan minyak pelumas sampai tanda batas atas dari batang pengukur minyak pelumas.

Penampang Transmisi Otomatis

Deferensial
Deferensial berfungsi untuk mengatur putaran roda belakang sebelah kiri dan kanan pada saat membelok. Putaran kedua roda belakang pada saat membelok harus berbeda jumlah putaran per satuan waktunya. Roda sebelah luar harus berputar lebih banyak atau lebih cepat dari pada roda sebelah dalam. Perbedaan putaran kedua roda belakang tersebut juga akan terjadi apabila diameter kedua roda tidak sama akibat terjadinya keausan dan keadaan permukaan jalan yang berbeda untuk masing-masing roda.
Bagian-bagian dari sebuah deferensial adalah roda gigi pinion, roda gigi korona, roda gigi matahari, roda gigi planet, dan rumah dudukan poros roda gigi planet. Perkaitan antara roda gigi kerona dengan roda gigi pinion ada tiga bentuk, yaitu:
  • Roda gigi lurus segaris
Perkaitan model ini paling sederhana konstruksinya dan gesekan yang ditimbulkinnya relatif kecil.
  • Roda gigi hipoid
Perkaitan roda gigi hipoid lebih kuat karena gigi-giginya dibuat miring. Suara yang ditimbulkan lebih halus dan pemindahan tenaganya lebih besar.
  • Roda gigi spiral
Perkaitan roda gigi spiral lebih kuat dibandingkan perkaitan model segaris lurus dan suara yang diakibatkan juga lebih halus.
Pemeriksaan, penyetelan, dan perawatan Diferensial:
Pemeriksaan pada saat motor hidup:
  • Pada waktu mobil mulai berjalan jika sudah terdengar suara gemuruh dan suara tersebut hilang setelah mobil bertambah cepat maka hal itu mungkin disebabkan oleh penyetelan gigi-gigi pinion dan gigi-gigi kerona yang terlalu rapat.
  • Pada suhu udara sangat dingin, misalnya pagi hari di daerah pegunungan, dari arah deferensial terdengar suara gemuruh pada saat mobil berjalan. Hal ini mungkin disebabkan oleh minyak pelumasnya yang mengental. Ganti minyak pelumas tersebut dengan minyak pelumas yang bermutu lebih tinggi. Jika masih terdengar suara gemuruh maka mungkin disebabkan oleh gigi pinion atau gigi kerona yang telah aus.
  • Pada waktu mobil menikung timbul suara yang asalnya dari unit deferensial. Hal ini disebabkan oleh keausan pada roda gigi planet, poros planet, dan cincin tembaga dari roda gigi planet.
Apabila berdasarkan pemeriksaan di atas sudah dapat diperkirakan bagian mana yang rusak maka unit deferensial bisa dibongkar.
  1. Dongkrak bagian belakang mobil pada bagian yang kuat dan aman.
  2. Lepaskan poros belakang dan poros propeler.
  3. Lepaskan deferensial dari dudukannya.
  4. Tempatkan unit deferensial di atas meja kerja.
  5. Beri tanda pemasangan pada kap bantalan dan unit deferensial.
  6. Bongkar unit deferensial. Perhatikan dengan cermat susunan roda giginya. Jika perlu buatlah gambar sketsanya.
  7. Cuci bagian-bagian yang telah dibongkar dan periksalah dari kemungkinan aus, rusak, terbakar, atau mengalami perubahan bentuk. Jika perlu gantilah bagian-bagian tersebut. Jika salah satu dari roda gigi kerona atau roda gigi pinion rusak, keduanya harus diganti.
  8. Rakit kembali bagian-bagian yang telah dibongkar sesuai dengan susunannya.
  9. Pasang unit deferensial pada dudukannya semula.                                                                                                                                                                                                                                             copy by Amrila Y